Dinas kebudayaan kabupaten kulon progo mengadakan kegiatan pembinaan dan pengembangan rintisan desa budaya dan kantong budaya. Kegiatan ini diisi dengan berbagai kesenian pentas asik dari berbagai desa setiap tanggal 10-22 Juni 2019 pukul 13.00-23.00 WIB. Desa Nomporejo merupakan salah satu desa yang diberi mandat untuk menampilkan kesenian reog di Taman Budaya Kulon Progo pada tanggal 20 Juni 2019 pukul 19.30 – 21.30 WIB.
Paguyupan reog Mudho Palupi yang ada di Desa Nomporejo mempersembahkan reog dengan tema “Trionggo Bukbis”. Demi penampilan yang maksimal, desa Nomporejo mempersiapkan latihan rutin sejak bulan Mei dengan 40 anggota dari 8 dusun yang ada di Desa Nomporejo. Pelatih dari reog ini sendiri yaitu Anjas Wuri Pangestu dari dusun 7 Nampan, Nomporejo. Reog ini tidak hanya dari kalangan dewasa-remaja saja, namun juga melibatkan anak-anak. Anak-anak dari desa nomporejo sangat antusias dengan adanya kegiatan ini yang menambah kekayaan kreatifitas anak.
Kegiatan ini sangat inspiratif sebagai upaya melestarikan kebudayaan Indonesia. Dengan perkembangan zaman saat ini dan mudahnya pengaruh luar sehingga kebudayaan di Indonesia semakin terkikis. Sebagai contoh seni budaya tari tradisional di Indonesia yang sekarang mulai kurang diminati karena generasi muda lebih menekuni tari modern seperti Kpop, hiphob dan lainnya. Padahal kesenian tradisional Indonesia yang sebenarnya mengandung nilai moral disetiap gerakannya. Kondisi ini membuat tari tradisional semakin tersingkir.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan anak-anak yang khusunya ada di Desa Nomporejo tidak melupakan kesenian dan terus mengambangkan kebudayaan sehingga menjadi desa budaya. Kalau bukan kita yang meneruskan budaya, siapa lagi??
(Jurnalistik Desa)