
Kamis, 25 September 2025 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan kegiatan rapat koordinasi reformasi kalurahan dan optimalisasi kehumasan pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang diselenggarakan di Aula Adikarto. Acara pada pagi ini mengundang seluruh Kepala OPD bersama Sekretaris dan 1 (satu) orang admin media sosial, Panewu bersama Panewu Anom, Kawat Sosial, Kawat Praja, serta 1 admin media sosial, sedangkan untuk Lurah hadir bersama 1 (satu) orang admin media sosial kalurahan. Pada hari ini Kalurahan Nomporejo diwakili oleh Bapak Carik dan 1 orang staf sebagai admin media sosial kalurahan.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Bupati Kulon Progo kemudian dilanjutkan sambutan oleh Bupati Kulon Progo.
Pada kesempatan kali ini juga disampaikan penerima BKK reformasi kaurahan senilai 100jt dan untuk segera mengajukan proposal ke Paniradya Kaistimewaan. Sesuai tema pada ahri ini, optimalisasi kehumasan di lingkup pemerintah kalurahan, agar humas pemerintah kalurahan menjadi penghubung antara pemkal dengan masyarakat secara 2 arah, penguatan data dan informasi kalurahan. Selain itu, humas kalurahan juga berperan sebagai garda terdepan dalam menyebarluaskan setiap informasi ke masyarakat dengan benar dan sesuai fakta.
Materi Optimalisasi Kehumasan disampaikan oleh Bapak Yulius Deni Prabowo dari Binus University dan Bapak Sigit dari UGM Yogyakarta. Pada acara kali ini, Bapak Deni menyampaikan tentang “Pemanfaatan medsos untuk UPPD di Kulon Progo” yang isinya memuat pentingnya media sosial bagi UPPD, kurang lebih sebagai berikut:
1. Masyarakat aktif di media sosial (facebook, instagram, whatsapp)
2. media sosial menjadi sumber utama informasi publik
3. memperkuat branding Kulon Progo (berdaya, mandiri, berbudaya)
Kemudian berikut ini beberapa poin yang disampaikan oleh Pak Sigit:
"Orkestrasi Penyampaian Informasi dan Manajemen Krisis"
1. Manajemen krisis dan komunikasi publik
2. Masyarakat sekarang menjadi penghasil data dan konsumen data
3. Tantangan pengelolaan media sosial
4. Prinsip komunikasi krisis (cepat, empati, konsisten, transparan) dlm krisis, kecepatan dan empati lebih utama
Dengan adanya kegiatan pada pagi siang hari ini, diharapkan fungsi kehumasan dapat meningkat dan tidak hanya sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai wajah dari instansi.

.jpeg)