Kamis, 27 Juni 2019 telah dilakukan sosialisasi tentang program sanitasi pedesaan padat karya tahun 2019 di Balai Desa Nomporejo oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Acara ini dihadiri perangkat desa, BPD dan tokoh masyarakat.
Masalah yang melatar belakangi diadakan sosialisasi ini yaitu dikarenakan Desa Nomporejo yang menjadi desa lokus stunting. Stunting itu sendiri adalah fisik anak yang pendek dari tinggi normal anak seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun. Salah satu penyebab lain stunting yaitu akses sanitasi yang rendah dan kurangnya ketersediaan air bersih. Dampak yang ditimbulkan dari stunting antara lain mengganggu tumbuh kembang anak dan memengaruhi kecerdasan.
Rencana tindak lanjut dari sosialisasi ini adalah pihak PUPR memberikan bantuan sanitasi untuk warga Nomporejo. Kriteria penerima bantuan ini yaitu keluarga yang didalamnya terdapat ibu hamil yang termasuk masyarakat berpenghasilan rendah, memiliki balita, anak yang terindikator stunting, disabilitas dan belum mempunyai akses sanitasi yang memadai.
Sehubungan dengan pemilihan keluarga yang berhak menerima bantuan akan dibentuk Kelompok swadaya masyarakat (KSM) ditingkat desa. Dengan diberikan SK dan ada penanggungjawab pada tingkat pedukuhan. Setelah didapatkan calon penerima bantuan akan ditindak lanjuti dengan surve lapangan satu persatu apakah calon penerima memang benar-benarĀ layak menerima bantuan sanitasi dan didukung dengan pembuatan proposal kegaiatan.
Dengan adanya bantuan sanitasi idari PUPR ini semoga akses sanitasi di wilayah desa nomporejo ini semakin baik, sehingga dapat mencegah anak stunting baru di desa nomporejo dan dapat mencetak anak-anak cerdas untuk Indonesia.